Langsung ke konten utama

New Post

Sibuk atau Produktif

Sibuk atau Produktif Istilah sibuk atau produktif tak melulu identik dengan perempuan pekerja atau wanita karier. Seorang full time mom  atau ibu rumah tangga juga sangat bisa terjangkiti istilah happening ini. Adalah hal yang lazim, pada zaman internet of things saat ini, perempuan dan semua orang bisa bekerja dan berkarya dari mana saja. Dari rumah, cafe , perpustakaan, kamar hotel, dapur, gudang dan bahkan dari taman bermain, Semua bisa 'bekerja' dengan atau tanpa tersambung dengan internet. Tak lagi terkotak-kotak pada ruang kerja, kubikel, kantor atau pabrik. Sebab itulah seorang perempuan atau ibu rumah tangga, sangat bisa bekerja atau produktif dari rumah. Caranya? Mari kita maknai dulu arti kata produktif! Sibuk atau Repetisi Tak Berujung Peran seorang ibu rumah tangga tentu jamak. Disamping sebagai individu, juga melekat peran sebagai istri, ibu, saudara, anak dari orang tuanya. Beragam peran yang diemban oleh ibu rumah tangga berkonsekuensi dari banyaknya tugas pera

Perjalanan Menyembuhkan Luka Diri dan Pasangan

Menemukan Luka, Menyembuhkan Luka

Perjalanan Menyembuhkan Luka Diri dan Pasangan
Perjalanan Menyembuhkan Luka Diri dan Pasangan

    
                                
Sejak kapan sadar bahwa sering emosi kita dibajak oleh sesuatu yang merongrong dari dalam? 

Itulah luka! Luka jiwa
Sadarkah itu luka, luka masa lalu?
Luka yang perlu disembuhkan

Apakah hanya kita sendiri yang punya luka?
Mungkinkah pasangan juga punya luka yang serupa?

Tanda tanya serupa yang kerap berputar-putar di kepala.
Kita, mungkin juga pasangan
Coba bicara, saat yang tepat, waktu yang nyaman, tanyakan tentang lukanya
Adakah, seberapa besar, berapa lama dan lain sebagainya
Sangat bisa kita mendapat cerita untold before

Perjalanan Menyembuhkan Luka Diri dan Pasangan

Pernah merasa lelah, lelah berharap pasangan bisa berubah? 

Padahal, aku lho udah lebih dulu berubah. aku selalu share ilmu dan materi parenting, aku lho sering ngobrol soal ini, aku lho selalu mendoakan. Bersabar? bukan 1 atau 2 tahun saja aku bersabar, udah lebih dari 10 tahun! Padahal suami si A, dua tahun saja udah keliatan perubahannya. Suami si B dulunya parah, tapi manuvernya greget banget, dan cepettt. 

Lah, suamiku? iya sih, doi memang baik, tapiiii....begini begini....dibanding-bandingin!

Kenapa kita (perempuan) cenderung berharap banyak pada pasangan? Karena beliau adalah orang terdekat, yang mencintai kita, yang (katanya) menerima kita apa adanya. Saat sah itu diresmikan. Harapan kita makin tinggi menjulang. Bahwa dia adalah pria yang mampu membahagiakan, bak pahlawan yang membawa kita keluar dari kesengsaraan, seolah pangeran yang selalu memuja kita. Dan harapan-harapan semegah langit berawan lainnya. 

Coba deh muhasabah diri kembali: benarkah diri ini sudah berubah? menjadi lebih baik? jangan-jangan hanya lebih pandai judging? jangan-jangan hanya penilaian diri pribadi di satu sisi?

Inginnya. harapnya, semua juga bisa berubah sesuai ekspektasi. Tapi, ingat, kita hanyalah seorang hamba, yang lemah, yang tak punya kuasa alias kendali atas apapun, kecuali atas pikiran, gerak dan nafsu diri.

Circle of Control in Life
Circle of Control

Kendali kita hanya seputar circle kecil dalam diri. Circle kedua adalah orang-orang terdekat yang tidak bisa kita kendalikan namun masih bisa kita pengaruhi, seperti: pasangan, anak, orang tua, saudara. Circle ketiga lebih jauh dan luas, yang mustahil untuk kita kendalikan maupun dipengaruhi. 

Sadar posisi kita dalam circle tersebut, maka fokus saja pada apa yang dalam kendali, yakni: diri sendiri. Pasangan tercinta, posisinya dalam circle kedua, Yang hidup bersama kita sekian lama, satu atap, satu kasur, hanya bisa kita pengaruhi, bukan dalam kendali diri. 

Pahami posisi itu. bersabarlah dalam memberi pengaruh, entah itu pengaruhnya bisa berdampak cepat atau bahkan bertahun-tahun baru terserap. Sebarkan pengaruhmu dengan anggun. Tulus, terus menerus, dengan cinta, sabar dan do'a. Mengeliminasi harapan-harapan, biar aksi dan tawakal yang bekerja. Akan membuat diri benar-benar berubah, mewujud teladan yang menawan, hingga pengaruh itu makin merasuk dan merajuk untuk ikut.

Baca juga:

Tidak Ada yang Tidak Bisa 

Saya Ibu Rumah Tangga, Saya Bangga 

Innerchild

Jangan disangkal, setiap kita punya innerchild. Yang sering menjadi perhatian dan masalah tentunya innerchild yang negatif, perih. Sadari itu dan cari jalan berdamai dengan innerchild diri. Karena bila tidak selesai dengan innerchild diri, dia akan membajak emosi saat berhadapan dengan anak dan suami dan bahkan dengan orang lain. Tak kan terimplementasi segala teori parenting yang telah dipelajari, bila emosi innerchild masih menguasai diri. 

Bagaimana caranya berdamai dengan innerchild ?

Sapa dia, rangkul dia, cari tau apa kebutuhannya. Bukannya diabaikan, atau dipendam di dasar jiwa. Kita perlu berdamai dengannya, agar memahami kenapa dia ada, sebab dia masih sering membajak emosi jiwa dan segala aspek dia terus 'menghantui' hidup kita. Harapannya, kita bisa lebih menerimanya, ridho dan memaafkan atas luka masa lalu yang masih menganga di dada. Walau itu tidak mudah, walau itu menyesakkan. Selesaikan diri kita! Maka langkah kita ke depan akan lebih ringan dan menggembirakan!

Fitrah manusia

1. Parent
2. Adult
3. Children

Beberapa sifat bisa di-list dari 3 fitrah insan/manusia. Yang sadar atau tidak kita sadari masih mendominasi karakter keseharian kita. Misalnya kita masih suka ragu-ragu atau galau seperti fitrah anak. Walau kita pada fase adult, as a parent. Fitrah sifat pada anak-anak juga perlu dipelihara agar menjadi pribadi yang hangat dan menawan, yakni, sifat pemaaf. Sifat yang perlu ditonjolkan sebagai parent adalah sifat nature, yakni sifat yang mengayomi. 

Sifat-Sifat Fitrah Manusia dari Kecil Hingga Tua
Sifat-Sifat Fitrah Manusia

Mengetahui dan menyadari luka apa yang menganga dalam jiwa. Kita akan lebih memahami 'obat' apa yang sesuai dan mujarab untuk menyembuhkan luka diri dan pasangan. Tentunya obat diracik dengan ilmu, iman, sabar dan tawakal. Semoga perjalanan menyembuhkan luka mampu berlangsung singkat sesuai harapan. 

Insight ini petikan pemahaman saat penulis mengikuti talkshow "Perjalanan Menyembuhkan Luka Diri dan Pasangan" Coffe For Change @Alunanbunda bersama narasumber Wiwik Wulansari dan Unda Prita pada hari Selasa, 23 Agustus 2022 via zoom meeting. Sebagai catatan penulis dan semoga bermanfaat bagi pembaca. 

Coffe For Change @Alunanbunda
Talkshow "Perjalanan Menyembuhkan Luka Diri dan Pasangan" 





Komentar

Postingan Populer